29 July 2008

17-an di Banjarejo


Kru Muda Mudi Banjarejo lagi mempersiapkan berbagai acara yang akan dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari jadi Bangsa tercinta kita.
Tunggu kejutan dari kami...

KMB never die, my dream come true...

17 July 2008

KMB organisasi yang baik?

Bagaimana sebuah organisasi bisa dikatakan baik?,dan apa saja yang mempengaruhi organisasi itu di katakan baik?. Ada beberapa pandangan sebuah organisasi di katakan baik,sekarang organisasi itu sendiri apa ?. Menurut pandangan saya organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang mempunyai gagasan dan tujuan untuk tercapainya suatu harapan atau sasaran yang ingin di capai dalam waktu yang sudah di tentukan.

Sekarang bagaimana organisasi itu di katakan baik ?,organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir,organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas,organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang,organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inovatif dalam membuat perencanaan,organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.

Dewasa ini banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh berkembang,namun jarang sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama,mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau mecet ¨tidak bisa menyelesaikan program/tidak menuai hasil (gagal)¨,ataukah karena perencanaan program itu dulunya tidak di pikirkan secara matang,atau bagaimana?,saya kurang begitu paham. Ataukah karena kurang kompak atau bagaimana ini?,bisa juga ini malah yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan.

Kerjasama yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik,di samping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik,sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.

Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :

1. Kepemimpinan (ketua),tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap,tegas,tanggung jawab,kemampuan yang lebih,dan konsisten dengan tanggung jawab,sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.
Questions : Bagaimana KMB?

2. Anggota atau pengurus (seksi) di masing-masing program,jika kepengurusan tidak bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik,organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.
Questions : Bagaimana KMB?

3. Tempat atau sekretariat,sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.
Questions : Bagaimana KMB?

4. Jaringan dengan lingkungan (orang tua),ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan baik,banyaknya jaringan yang di bangun,ini semakin menunjukan organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.
Questions : Bagaimana KMB?

5. Komunikasi dalam organisasi,jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik,bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan,sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah,organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.
Questions : Bagaimana KMB?

6. Managemen,organisasi yang baik managemennya juga harus baik,tersusun dengan rapi dan terorganisir dengan baik.
Questions : Bagaimana KMB?

7. Budaya dalam keorganisasian,yang di maksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi,entah itu kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang tidak baik,seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas,mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan ¨tidak tepat waktu¨,tidur di waktu jam kerja,dan lain-lainnya.
Questions : Bagaimana KMB?

8. Second spirit,yups yang jadi masalah utama KMB saat ini dan jadi pertanyaan besar saya, mampukah KMB berjalan disaat ditinggal beberapa pilarnya?!

Mungkin masih banyak hal-hal yang menunjang sebuah organisasi itu bisa lebih baik,ini hanya beberapa hal saja yang bisa menunjang sebuah organisasi menjadi baik. Pengalaman saya dalam berorganisasi selama ini,banyak kelemahan-kelemahan yang tidak dimengerti dalam organisasi itu sendiri ¨tidak ada kaca benggala ¨,kebanyakan organisasi yang tidak bisa bertahan lama itu karena tidak punya tujuan atau konsep dan target yang jelas.

Dalam berorganisasi harus punya rasa kekeluargaan yang tinggi,seperti punya rasa memiliki,saling bekerja sama,dan yang lainnya.

KMB milik kita bersama, dan saya sangat bangga telah menjadi bagian dari KMB...

Bagaimana menurut kawan-kawan? kirim opinimu ke kmb.banjarejo@gmail.com jika kamu peduli..

Thanks,

02 July 2008

GOOD IDEA !!!

Cerdas dan KMB banget's tuh "ZOROSTER" yang punya ide briliant!
Mmm, qt coba bahas yuks...



Kotoran sapi merupakan limbah ternak yang dapat diproses menjadi pupuk kandang. Bahan organik dalam kotoran sapi dapat didekomposisi oleh bakteri indigen menjadi senyawa anorganik yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Pembuatan pupuk kandang matang dapat dilakukan dengan cara dekomposisi anaerob dan aerob dari kotoran sapi. Kedua proses dekomposisi tersebut menghasilkan pupuk yang berbeda kualitasnya.

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan keefektifan dekomposisi pupuk kandang segar melalui rekayasa lingkungan hidup mikroba. Hipotesis yang perlu dibuktikan adalah (1) pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob kotoran sapi mengandung N, P, dan K lebih tinggi daripada pupuk kandang hasil dekomposisi aerob; (2) pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob kotoran sapi mengandung C-organik, rasio C/N, kapasitas tukar kation (KTK), dan pH lebih rendah daripada pupuk kandang hasil dekomposisi aerob; (3) kotoran sapi yang terdekomposisi anaerob mengandung bakteri yang dominan; (4) pemberian kapur dan inokulum bakteri dominan mempercepat dekomposisi anaerob kotoran sapi; (5) pemberian pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob dan aerob dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman paprika.

Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu (1) studi kualitas kotoran (faeses) sapi perah sebagai pupuk kandang; (2) rekayasa lingkungan hidup mikroba untuk meningkatkan keefektifan dekomposisi anaerob kotoran sapi perah; dan (3) pengaruh pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob dan aerob faeses sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika.

Penelitian tahap pertama dilakukan di laboratorium dan di lapangan, menggunakan dua perlakuan dekomposisi yaitu dekomposisi anaerob dan aerob, yang masing-masing diulang 10 kali. Peubah yang diamati adalah kandungan N, C-organik, rasio C/N, P, K, KTK, dan pH pada saat kotoran baru dikeluarkan dari sapi perah dan setelah terdekomposisi salama 2, 4, 6, 8, dan 10 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dekomposisi anaerob dan aerob. 't.


Penelitian tahap ke dua terdiri atas dua unit yaitu: (1) isolasi dan identifikasi bakteri dalam kotoran sapi yang terdekomposisi secara anaerob; (2) pengaruh pemberian kapur dan inokulum bakteri terhadap keefektifan dekomposisi anaerob. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. Peubah pengamatan meliputi kandungan N, C-organik, rasio C/N, P, K, KTK, dan pH. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji Beda Nyata Jujur 5%. Hubungan antara peubah pengamatan dengan waktu dekomposisi dianalisis menggunakan model regresi.

Penelitian tahap ke tiga ditujukan untuk menguji pengaruh pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob dan aerob terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika dilakukan di Rumah Kaca, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Peubah pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat buah, dan biomasa kering tanaman. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ 5%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah terdekomposisi anaerob salama 10 minggu, pupuk kandang mempunyai N, P, dan K lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang hasil dekomposisi aerob. Kandungan hara pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob adalah 1,52% N; 0,68% P; dan 0,79% K; sedangkan pupuk kandang hasil dekomposisi aerob mengandung unsur N, P, dan K berturut-turut sebesar 1,14% N, 0,57% P, dan 0,67% K. Perbedaan kandungan unsur hara tersebut masing-masing sebesar 33,33%, 24,56%, dan 17,91 %.

Pupuk kandang yang terdekomposisi anaerob lebih cepat matang daripada pupuk kandang hasil dekomposisi aerob, terlihat dari penurunan rasio C/N. Setelah terdekomposisi anaerob salama 10 minggu, kotoran sapi sudah menjadi pupuk kandang matang dengan rasio C/N sebesar 19,73, sedangkan pupuk kandang hasil dekomposisi aerob mempunyai rasio C/N = 25,79. Pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob mempunyai nilai pH lebih rendah daripada nilai pH pupuk kandang hasil dekomposisi aerob. Setelah terdekomposisi _salama 2, 4, dan 6 minggu; nilai pH pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob berturut-turut sebesar 6,0; 6,5; dan 6,9. Sedangkan pH pupuk kandang hasil dekomposisi aerob masing-masing sebesar 7,1; 7,3; dan 7,5.

Dalam pupuk kandang hasil dekomposisi anaerob ditemukan enam genus bakteri yaitu Bacteroides, Butyrivibrio, Desulfovibrio, Methanobacterium, Ruminococcus, dan Selenomonas. Dari keenam genus bakteri yang didapat tersebut, Methanobacterium formicicum dan Selenomonas ruminantium merupakan dua spesies yang dominan. Jumlah masing-masing isolat per ml bahan berkisar antara 4,3 x 104 hingga 1,1 x 106. Jumlah terbanyak adalah Methanobacterium formicicum, yaitu 1,1 x 106.

Interaksi antara pemberian kapur dan inokulum bakteri berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan N, C-organik, rasio C/N, P, dan K pupuk kandang. Setelah kotoran sapi terdekomposisi salama 10 minggu, perlakuan kombinasi pemberian 3 g kapur/I dengan inokulum bakteri Methanobacterium formicicum dan Se/enomonas ruminantium dapat meningkatkan kandungan N, P, dan K pupuk kandang masing-masing sebesar 14,47%, 35,82%, dan 36,84% dibandingkan dengan tanpa pemberian kapur dan inokulum bakteri. Setelah terdekomposisi salama 6 minggu, perlakuan tersebut sudah menghasilkan pupuk kandang matang dengan rasio C/N sebesar 17,31. Dalam waktu yang sarna, pupuk kandang yang tidak diberi kapur dan inokulum bakteri mempunyai rasio C/N = 23,69.

Pemberian pupuk kandang cair hasil dekomposisi anaerob kotoran sapi perah menjngkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Pemupukan dengan konsentrasi 500 mill air meningkatkan berat buah paprika segar sebesar 22,73% dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang padat hasil dekomposisi anaerob dan aerob dosis setara 20 ton per ha menghasilkan berat buah paprika yang sarna dengan pupuk kandang cair konsentrasi 500 mill air. Ketiga perlakuan tersebut menghasilkan berat buah paprika segar berturut-turut sebesar 2,12 kg/tan; 2,05 kg/tan; dan 2,18 kg/tan. Sedangkan berat buah paprika segar tanpa pemberian pupuk kandang sebesar 1,80 kg/tan.

source :
Sudiarso, Graduate Airlangga University
mail :library@lib.unair.ac.id; libunair@indo.net.id;

So, para Muda Mudi Banjarejo yang katanya "the dream come true" bisa gak ngladenin tantangannya "ZOROSTER"??
Ssstt,tengok dunk kata mutiara milik Kakek Thomas Alfa Edison di bawah... Tul Banget khan?? Keep U Spirit Guy's...