08 July 2010

Nanas, Pelangsing Tubuh


Coba tebak apa persamaan buah nanas dengan pemain sepak bola dunia Ronaldo? Jawabannya sama-sama berasal dari negeri Samba, Brasil, dan punya keunggulan yang mengundang decak kagum. Nanas di luar negeri dikenal dengan sebutan pineaplle ini punya keunggulan yang patut diacungi jempol. Nanas bisa meluruhkan timbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Berkat nanas, tubuh yang semula gembul perlahan-lahan menjadi langsing dan singset.

Bukan cuma itu. Buah yang kulitnya dipenuhi sisik emas ini membuat sistem pertahanan tubuh menjadi lebih solid. Kandungan vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa,
sukrosa, serta, dan enzim bromelain yang tersimpan dan buah nanas merupakan peluru tangguh yang bisa meng-KO serbuan penyakit-penyakit serius, seperti tumor, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), dan beri-beri.

Nanas memang berpotensi menjadi tanaman obat. Menurut Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya yang berjudul Atlas Tumbuhan Obat Indonesia,enzim bromelain dalam buah nanas berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah (blood coagulation).
Kandungan serat nanas yang cukup tinggi, cocok mengobati sembelit. Makan buah nanas, sama artinya mengonsumsi obat pencahar (konstipasi). Efeknya, buang air besar yang tadinya tersendat, menjadi lancar kembali. Nanas juga cukup baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang sakit. Dalam nanas terkandung zat-zat yang dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam tubuh.

Mengangkat sel kulit mati
Buah dan daun nanas bermanfaat pula membersihkan jaringan kulit yang mati (skin debridement). Sebuah percobaan yang dilakukan terhadap beberapa ekor tikus yang mengalami luka bakar memperlihatkan bahwa enzim dalam daun dan buah nanas dapat mengangkat jaringan kulit yang mati akibat luka bakar. Enzim ini terus bekerja sampai jaringan kulit yang sehat menampakkan diri.

Memetik Khasiat Nanas
Menurunkan berat badan
Sediakan 1 buah nanas yang tidak terlalu matang, kupas lalu cuci sampai bersih. Potong seperlunya, lalu jus atau parut, kemudian peras airnya. Agar air sari nanas diperoleh secara maksimal, peras dengan menggunakan potongan kain bersih. Minum air nanas sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

Sembelit
Pilih 3 buah nanas yang belum masak. Kupas dan cuci bersih. Parut atau jus, kemudian peras airnya. Minum air perasan nanas 2 kali sehari setelah makan. Masing-masing setengah gelas.

Radang tenggorokan
Sediakan 2 buah nanas masak. Kupas kulitnya, cuci sampai bersih, potong seperlunya, kemudian parut atau dibuat jus. Peras airnya. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian.

Kembung atau rasa penuh di perut karena pencernaan terganggu
Minum jus nanas sekitar 30 menit sebelum makan. Lakukan 3 kali sehari sekitar masing-masing sebanyak 1/2 gelas (150 cc).

Cacingan
Pilih 1 buah nanas muda. Kupas lalu cuci sampai bersih, kemudian bilas dengan air masak lalu parut. Peras dan saring air parutan. Minumkan sedikit demi sedikit pada anak yang menderita cacingan.

Ketombe
Sediakan 1/2 buah nanas yang sudah masak. Kupas kulitnya, parut, peras lalu saring airnya. Tambahkan perasan 1 jeruk nipis ke dalam air nenas. Aduk rata. Kemudia gosokan pada kulit kepala yang berketombe. Lakukan sebelum tidur dan keramaslah keesokan harinya. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Radang kulit (Dermatitis)
Sediakan 1/2 buah nanas yang sudah masak. Kupas, cuci bersih, lalu parut. Gosokkan pada bagian kulit yang sakit. Lakukan pada malam hari menjelang tidur. Biarkan semalaman dan cucilah pada esok hari.

Luka bakar, gatal, bisul
Ambil beberapa helai daun nanas, cuci sampai bersih lalu tumbuk hingga halus. Balurkan pada bagian kulit yang sakit.

Keseleo atau Memar
Sediakan 1 buah nanas matang, kupas, cuci bersih, potong-potong seperlunya. Jus potongan nanas tadi, dan minum airnya sekaligus.

Efek samping nanas
Tidak semua orang bebas mengonsumsi nanas. Buah yang satu ini mempunyai efek samping

* Menggugurkan kandungan Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Makanya, nanas sering digunakan untuk mengatasi haid yang terlambat. Wanita hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi nanas muda.
* Memicu rematik Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini isa memicu kekambuhan rematik gout. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
* Meningkatkan gula darah Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
* Menimbulkan rasa gatal Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam.


Sumber: human health

02 July 2010

Rasulan di Gunung Kidul


Apa yang terlintas di benak anda pada saat mendengar kata rasulan sebagaimana judul di atas? Barangkali kebanyaka orang langsung akan berpikir mengenai suatu kegiatan yang ada hubungannya dengan peringatan terhadap suatu momen hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Misalkan saja dihubungkan dengan hari kelahiran nabi, sebagaimana peringatan mauludan. Saat diturunkannya wahyu Quran pertama kali sekaligus pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul yang diperingati sebagai Nuzulul Quran. Atau waktu dimana Kanjeng Nabi berhijrah ke Madinah Al Munawaroh yang dikenal sebagai tahun baru hijriyah. Ternyata tidak selamanya kata rasulan dihubungkan dengan momen-momen tersebut.

Untuk sebagian masyarakat Jawa, terutama penduduk di Gunung Kidul yang terbentang mulai dari Panggang di sebelah barat hingga Girisubo di ujung timur, ternyata kata rasulan mempunyai makna tersendiri dan tidak ada sama sekali hubungannya dengan Kanjeng Nabi. Lalu bagaimanakah kelompok masyarakat tersebut memaknai kata rasulan tersebut? Rasulan, atau merti deso atau bersih dusun merupakan suatu kegiatan dalam rangka peringatan berdirinya sebuah dusun, desa, atau kampung. Inti dari kegiatan tersebut merupakan pemanjatan rasa puji dan syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada semua warga dusun.

Ladang dan persawahan yang membentang, hewan ternak peliharaan yang sehat dan gemuk-gemuk, anak istri dan segenap anggota keluarga yang diberi kesehatan dan kecukupan sandang pangan serta papan, semua kenikmatan itu mereka sadari sepenuhnya merupakan pemberian Kang Akarya Jagad. Meskipun jika kita bicara jujur mengenai kehidupan mereka yang menurut teori ekonomi modern, dikatakan di bawah garis kemiskinan, namun etos semangat yang tertanam dalam di lubuk sanubarinya adalah sikap untuk selalu narimo ing pandum terhadap semua pemberian Gusti Alloh.

Kehidupan mereka memang serba marjinal. Bagaimana kita bisa membayangkan kehidupan di tengah area perbukitan kapur tandus dengan cadangan air yang sangat minim. Hewan ternak yang terpaksa memakan hewan ternak yang lain karena keterpaksaan -kanibalisme- untuk membeli pakan dan air minum. Tanah garapan yang hanya bisa ditanami singkong, jagung dan gude, dan jika sedikit beruntung bisa menanam padi gogo di musim hujan. Sebarapakah hasil panenan mereka? Seberapa mahal harga satu kuintal gaplek? Kita tentu miris membayangkannya. Namun demikian mereka tetap memanjatkan puji syukur kepada Tuhan.

Dari sisi sejarah, dikabarkan bahwa para pelarian kerajaan Majapahit di saat senjakalaning negari banyak yang lari menyepi di daerah pinggiran nan terpencil karena keterpaksaan politik, ideologi dan tentunya budaya. Daerah yang menjadi kantong penampung pelarian tersebut diantaranya Pulau Bali, kawasan Tengger, dan seputar Pegunungan Seribu(Gunung Kidul). Bahkan konon abdi kinasih Brawijaya V, yaitu Sabdopalon dan Noyogenggong, serta beberapa putri kedhaton mengungsi ke Pegunungan Seribu tersebut. Oleh karena itu sentuhan budaya dan tradisi hinduisme di kalangan masyarakat Gunung Kidul, bahkan sampai saat ini masih kental terasa. Dan memang beberapa warga diantaranya memang memeluk Hindu sebagai agamanya. Di samping itu jangan heran dengan rumor bahwa meskipun terkenal tandus dan kurang air, namun perempuan Gunung Kidul terkenal memiliki kulit tubuh yang lembut kuning langsat.

Kembali kepada tradisi rasulan, banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga dusun dalam rangka kegiatan rasulan. Acara biasanya berlangsung beberapa hari dengan diawali kegiatan bersih-bersih fisik dusun, mulai dandan dalan, pembuatan pagar pekarangan, pengecatan pagar dan gedhek, termasuk besrik makam dan reresik tempat danyang dusun. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud danyang adalah penguasa atau yang mbahurekso kawasan dusun secara mistik spiritualis. Dan memang dalam filosofi masyarakat setempat aroma dinamisme dan animisme masih sangat kental terasa.
RinginDanyang bisa berasal dari makhluk halus penunggu dusun maupun roh para nenek moyang. Setiap dusun biasanya mempunyai suatu tempat khusus yang dikhususkan untuk tempat persemayaman roh sang danyang. Biasanya tempat tersebut berupa pohon resan atau watu dukun. Pohon resan bisa jadi merupakan pohon ringin kurung, ipik, randu alas dan lain sebagainya. Sedangkan watu dukun merupakan batu besar selayaknya jaman megalitikum yang diselimuti dengan kain sarung poleng, atau motif papan catur seperti di Bali. Nah di tempat danyang dusun inilah biasanya ditempatkan berbagai sesajen untuk memohon keslametan, dan dalam alam adat merekapun jika ada warga yang sakit seringkali dimintakan obat kesembuhan kepada danyang dusun melalui perantara pak kaum.

Prosesi ritual rasulan diawali gendurenan komplit, sego gurih, sayur ingkung dan uba rampe lainnya. Dalam proses pemanjatan doa, pak kaum mengikrarkan segala rasa syukur warga atas segala kemurahan limpahan nikmat. Biasa juga disampaikan bahwa pak kaum sudah sowan kepada danyang dusun untuk memohon perlindungan dalam kegiatan bercocok tanam, bermasyarakat dan mencari nafkah hidup. Tak lupa disampaikan pula bahwa doa untuk kemenangan tim sepak bola atau bola volley dusun yang di keesokan harinya akan bertanding melawan musuh yang dibon(didatangkan) dari daerah lain dapat menang dalam bertanding.

Kegiatan di siang hari diisi dengan kegiatan lomba olah raga, barangkali ini terjadi setelah era modern saja. Sedangkan malam hari diisi dengan acara seni atau budaya. Untuk seni budaya ini tergantung dari masing-masing keinginan atau adat suatu dusun. Ada yang nanggap kethoprak, wayang kulit, campur sari, bahkan tayuban. Berapa hari dan berapa jenis kegiatan atau pertunjukan budaya yang dilakukan sangat tergantung dengan kepercayaan adat dan tentunya dana yang dimiliki. Ada yang diselenggarakn tiga hari, empat hari bahkan lima hari. Ada yang cukup nanggap wayang kulit tok, ada yang ditambah kethoprak, sekaligus campur sari dan tayuban. Namun intinya bahwa kegiatan rasulan harus dilaksanakan setiap tahun, jika tidak masyarakat percaya bahwa dusun mereka akan dilanda bendhu atau adzab dari Sing Gawe Urip.

01 July 2010

Kabar Duka


Innalillahi wa innailailahi roji’un

Telah berpulang kesisi-Nya dengan damai.

Bp. Harno Sumarto (Pakde Harno)

Dengan usia ± 70 tahun
Pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.30 WIB
Karena penyakit yang sudah lama dideritanya.

Segenap warga Banjarejo turut berbelasungkawa, semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, hidayah, iman dan ketabahan menghadapi cobaan ini. Amin.