27 February 2009

Petani keluhkan harga padi dari tengkulak



Petani di sejumlah desa di Kedungampel mengeluhkan nominal harga beli padi dari para tengkulak memasuki masa panen pertama 2009.

Mereka menilai harga dari tengkulak terlalu rendah dibandingkan harga pada kondisi cuaca normal. "Tengkulak menawar padi siap panen kami dengan harga begit rendah. Kami tidak bisa berbuat banyak karena harga dari tengkulak relatif seragam," keluh salah satu warga Banjarejo.

Dia mencontohkan, tanaman padi siap panen seluas 2.200 meter persegi dihargai tengkulak Rp 2 juta. Padahal untuk padi pada luas lahan yang sama bisa dijual setidaknya hingga Rp 3 juta. Menurutnya tengkulak berdalih kualitas bulir padi pada masa panen sekarang ini buruk. Jeleknya kualitas padi bisa dilihat dari sedikitnya jumlah bulir padi.

Beliau mengakui, tingginya curah hujan mengakibatkan kualitas padi turun. Kadar air berlebih juga telah memicu munculnya beberapa jenis hama seperti keong emas dan wereng. Kondisi tersebut diperparah dengan pemupukan yang tidak bisa optimal saat air di sawah berlebih. "Kualitas panen saat ini turun dibandingkan masa panen sebelumnya. Ini membuat kami hanya bisa menjual padi sesuai keinginan tengkulak," imbuhnya yang diamini petani lain.

Hal serupa disampaikan Kepala Desa (Kades) Plosowangi, Cawas, Suhana yang mengakui tingginya intensitas hujan telah membuat tanaman padi rentan terhadap serangan hama. Dicontohkan dia, hama wereng yang telah mengakibatkan empat hektare tanaman padi petani setempat rusak. Bahkan tingkat kerusakan dinilai parah dilihat dari persentase padi yang masih bisa dipanen.

Dengan curah hujan yang tinggi ini petani banyak disulitkan mulai dari hama juga produksi yang minimalis.

Yah, buat Bapak dan Ibu petani Banjarejo emang harus sabar dan kuat menghadapi semua ini.

Maju Banjarejo !!

3 comments:

Anonymous said...

iya ya pas tandur pupuk mahal lha pas giliran panen harga gabah yang anjlok!
Ajur... ajur... !!

Anonymous said...

Sudah hukum pasar, banyak barang harga murah sedikit barang harga jadi mahal. Sebaiknya gabah dijemur kering & disimpan nanti pas paceklik baru dijual harga pasti lumayan tinggi, seperti yg biasa dilakukan selama ini. Susahnya kalau pas panen lagi butuh uang, mau ndak mau ya dijual murah.

Anonymous said...

Nasib-nasib ~x(