02 July 2009

Profil JK - Wiranto


Kandidat ke tiga adalah Pak Jusuf Kalla dan Pak Wiranto, berikut profil lengkapnya :

Nama : Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Lahir : Watampone, 15 Mei 1942
Agama : Islam

Jabatan Kenegaraan :

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000)
Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial Kabinet Gotong Royong (2001-2004)
Wakil Presiden RI (2004-2009)
Isteri : Ny. Mufidah Jusuf (menikah tahun 1967)

Anak :
Muchlisa Jusuf
Muswirah Jusuf
Imelda Jusuf
Solichin Jusuf
Chaerani Jusuf

Pendidikan :
Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar (1967)
The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977)

Karir :
Direktur Utama NV. Hadji Kalla (1968-2001)
Direktur Utama PT. Bumi Karsa (1969-2001)
Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama (1988-2001)
Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama (1988-2001)
Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa (1993-2001)
Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International (1995-2001)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI (1999-2000)
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001-2004)

Organisasi :
Ketua IKA-UNHAS (1992 s/d sekarang)
Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan (1985-1998)
Anggota MPR-RI (1988-2001)
Ketua Harian Yayasan Islamic Center AI-Markaz (1994 s/d sekarang)
Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat (2000 s/d sekarang)
Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004-2009)

Alamat Kantor : Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Alamat Rumah : Jl. Brawijaya Raya No. 6, Jakarta Selatan

BIOGRAFI

Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Wattampone Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942) adalah seorang pengusaha dengan bendera “Kalla Group” yang meliputi bisnis berbagai jaringan di beberapa bidang. Jusuf Kalla adalah wakil Presiden Republik Indonesia saat ini. Anak dari pasangan pengusaha Haji Kalla dan Athirah ini pertama kali menjabat sebagai menteri di era pemerintahanAbdurrahman Wahid. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5).

Jusuf bersaudara 16 orang. Semasa menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin hingga menjadi sarjana, Jusuf sempat menjabat Ketua Umum HMI dan KAMI Ujung Pandang serta Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

NV Haji Kalla Trading Company adalah satu dari sedikit perusahaan keluarga yang mampu bertahan hingga generasi kedua. Ayah Jusuf memulai usahanya dengan membuka perusahaan tekstil di Kota Bone, Sulawesi Selatan Pindah ke Ujung Pandang ia mendirikan tujuh firma seiring dengan nasionalisasi perusahaan asing. Itulah awal kegiatan mereka di bidang impor ekspor.

Jusuf mulai sepenuhnya menangani usaha warisan ayahnya pada tahun 1967. Usaha pertokoan dibenahi, sambil mengurus jatah sandang pangan. Ekspor dihidupkan kembali, dengan usaha bidang angkutan sebagai basis, bermodalkan 10 bis. Pada tahun 1977, Jusuf mulai berdagang mobil. Kebetulan saat itu Kantor Gubernur Sulawesi Selatan memerlukan sejumlah kendaraan. Kedutaan Jepang yang dihubunginya menjelaskan, impor mobil bisa dilakukan dalam jumlah minimal lima buah. Ketika PT Astra ditunjuk sebagai penyalur mobil Toyota di Indonesia, NV Haji Kalla menjadi agen untuk Sulawesi. Hingga kini perusahaan itu hampir memonopoli pasaran mobil di Indonesia bagian Timur.

Dalam menangani keenam perusahaan tersebut, Jusuf dibantu oleh adik, ipar, atau temannya. Ia lebih menyukai pegawai yang mantan aktivis, daripada lulusan dengan nilai tinggi tetapi tanpa pengalaman berorganisasi. Banyak di antara saudaranya menjadi dokter, insinyur, ekonom, tetapi hanya yang lelaki bergerak di bidang bisnis. Jusuf Menikah dengan Mufidah pada tahun 1967 dan kini menjadi ayah dari lima anak.

Dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI yang ke-6, maka Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat. Jusuf Kalla juga menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar saat ini menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004.

Nama : Wiranto

Lahir : Yogyakarta, 4 April 1947

Agama : Islam

Isteri : Hj. Rugaiya Usman, SH

Ayah : R.S. Wirowijoto

Ibu : Suwarsijah

Pendidikan :

Akademi Akademi Militer Nasional, lulus 1968
Sussar Para 1968
Sussarcab Infantri 1969
Susjur Dasar Perwira Intelijen 1972
Suslapa Infantri 1976
Suspa Binsatlat 1977
Sekolah Staf dan Komando TNI AD 1984
Lemhanas 1995 (Peserta Terbaik)
Pangkat Militer :

Letnan Dua 1968
Letnan Satu 1971
Kapten 1973
Mayor 1979
Letkol 1982
Kolonel 1989
Brigjen TNI 1993
Mayjen TNI 1994
Letjen TNI 1996
Jenderal TNI 1997
Karir Militer :

Korps Kecabangan Infantri 1968
Komandan Peleton Yonif 713 Gorontalo, Sulawesi Selatan
Komandan Yonif 712 1982
Karo Tiknik Dirbang 1983
Kadep Milnik Pusif 1984
Kepala Staf Brigade Infanteri IX, Jawa Timur 1985
Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Kostrad, Jakarta 1987
Asisten Operasi Divisi II Kostrad, Jawa Timur
Ajudan Presiden 1989-1993
Kasdam Jaya 1993-1994
Pangdam Jaya 1994-1996
Panglima Kostrad 1996-1997
Kepala Staf Angkatan Darat 1997-1998
Panglima ABRI 1998-1999
Karir Menteri :

Menhankam/Pangab 1998 (Kabinet Pembangunan VII)
Menhamkan/Pangab/Panglima TNI 1998-1999 (Kabinet Reformasi Pembangunan-Habibie)
Menko Polkam, 1999-2000 (Kabinet Persatuan Nasional-Gus Dur)
Organisasi Olahraga :

Ketua Umum Federasi Karatedo Indonesia (FORKI)
Ketua Umum Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)
BIOGRAFI

Wiranto pernah menjadi ajudan presiden Soeharto pada tahun 1987-1991. Setelah sebagai ajudan presiden, karir militer Wiranto meningkat ketika menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD. Selepas KSAD, ia diangkat oleh presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang menjadi Panglima TNI) pada tahun 1998. Pada masa itu terjadi pergantian kepemimpinan nasional dan ia tetap dipertahankan sebagai Pangab di era Presiden B.J.Habibie

Setelah Abdurrahan Wahid(Gus Dur) manjabat sebagai presiden keempat Indonesia. Ia dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Setelah memenangi Konvensi Partai Golongan Karya (Golkar), Wiranto mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004 bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid.

Pada tanggal 21 Desember 2006, ia mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura) dan menjadi ketua umum partai.

No comments: