27 December 2009

Obrolan dengan Om Edy Sumaento


Kebetulan pas mudik Natal kemarin, saya berkesempatan berdikusi dengan Om Edy, mantan pemuda Banjarejo yang sampai sekarang juga masih eksis, support dengan KMB dan aktif juga di lembaga kemasyarakatan (Blok Banjarejo).

Sore Om, sapa saya waktu itu di depan Masjid Bengkayang yang saat itu lagi gerimis rintik-rintik. Setelah berbasa-basi ngalor ngidul saya mulai membuka ke topik yg lebih serius (walah...).

Pembicaraan saya awali dari KMB yang akhir-akhir ini mengalami masa hibernasi (diem, kayak'e emang uda mati coz gak ada kegiatan).


Setelah saya berbusa curhat tentang organisasi yang kubanggakan ini, dengan gaya santai Om Edy memberikan analisanya :

"Emang udah dari dulu fid kalo KMB itu pasang surut.... kadang hidup setahun/dua taun trus mati gak keurus, hal itu sudah biasa..."

trus?? (tanyaku makin semangat)

"ya gitu dech, muda mudi Banjarejo itu tergantung ketuanya..."

heh, mangsute opo'o om?? (aq rodo penasaran ki)

"wis ket mbiyen yen sing paling penting dan mempunyai peran untuk menghidupkan organisasi itu adalah ketuanya. Kalau ketuanya ambisius dan mau berkorban untuk muda mudi mesti isoh ngerakke bocah-bocah... Dan hal ini sudah dari dulu ya begitu... Ketuane sing penting iku!"

"Lha ketua sing saiki opo'o Om?" tanyaku

"sebenare gak masalah ketuane sekarang, hubungan ketua (sing mewakili KMB) dengan masyarakat masih terjalin bagus dan saling mendukung, hanya saja menurutku malah dari sisi internal KMB itu sendiri yang harus ada penyegaran. Soale ada perbedaan usia, bahasa, pemikiran dengan anggotane, sehingga kegiatan-kegiatan yang harusnya bisa diadakan itu tidak ada"
Sambungnya "saranku mendingan ada penyegaran di sisi internal KMB dengan melakukan pemiliahan pengurus yang baru, sing sak umuran dadine isoh menimbulkan kreativitas muda mudi iku"

"wah masukan yang seger ki Om, ntar coba tak sampaikan ke temen-temen KMB, moga aja mereka bersemangat dengan usulan ini" jawabku seketika.

Obrolan yang makin menarik ini merembet juga ke urusan Blok Banjarejo. Om Edy mengkritisi mentalitas warga yang saat ini "kurang" dalam hal iuran wajib untuk pendanaan pembangunan.

"Lho masalahe opo'o Om?" tanya Q

"ya sekarang ini warga Banjarejo wis males-malesan kalau dimintai iuran buat pembangunan" jawab Om Edy

"Sebabe opo Om?" sahutku

"Saiki mentalitas warga wis gur njagakke (mengharapkan) bantuan soko pilihan, bentar lagi khan mau ada pilihan Bupati ta?"

Hmmm, ini yang membuat semangate untuk gotong-royong dalam hal pendanaan (swadaya) berkurang. Memang sih sekarang ini para Calon-calon yang mau dipilih berlomba-lomba ngiming-imingi duit untuk pembangunan agar kelak dipilih dan menang dalam Pemilu. Tak hayal warga Banjarejo jadi males-malesan untuk iuran pembagunan.

"tapi yo piye maneh butuhe urip saiki ki yo akeh banget..." simpulnya

"ho'o Om..." sahutku

"Tapi klo bisa tahun 2010 besok itu KMB ngadain acara 17-an sing gedhe sisan. Wayangan misale" Om Edy usul ki

"Lha duite sopo Om?" tanyaku

Om Edy memberikan alternatif "ya dimulai dari sekarang, kamu ntar nyebar informasi kalau KMB mau wayangan di dunia maya... trus cari donatur dari warga-warga yang sudah sukses di perantauan"

Jawab Q "yen gur nge-share ae gampang Om, tapi yen isoh nekakke dana sampai isoh ngo wayangan aq rodo pesimis je Om..hehehe"

Tak terasa waktu udah mau maghrib... obrolan kami pun kami sudahi.
Hujan yang tak kunjung henti ini memberikan nuansa damai, seger khas pedesaan.
Makmurlah Banjarejo.

No comments: