13 March 2009

Mahalnya Pemimpin



Disarikan dari tulisan Herry Nurdi - Majalah SABILI no 17/ 15 Rabiul Alam 1430H

 

Betapa mahalnya proses memilih pemimpin di Indonesia. Apakah memang sebesar dan semahal itu biaya yang dikeluarkan untuk memilih pemimpin ? Untuk Pilkada Jawa Timur, selama 3 putaran, KPU mengeluarkan dana Rp 800 milar, yang hakekatnya adalah uang rakyat. Sedangkan pesertanya, Soekarwo dan Saifullah Yusuf konon menghabiskan dana Rp 1.3 triliun.

 

Sebentar lagi kita memilih wakil-wakil rakyat, pemimpin yang terhormat. Jumlahnya sangat banyak, hampir 12,000 caleg, ditambah 1,000 calon anggota DPD. Biaya Pemilu yang dianggarkan KPU hampir Rp 7 triliun. Belum lagi dana dari setiap Partai dan masing-masing Caleg.

 

Pada pemilu 2004, Capres Wiranto & Sholahuddin Wahid menghabiskan dana kampanye Rp 86 milar, Megawati & Hasyim Muzadi Rp 84 miliar, Amien Rais & Siswono Rp Rp 16 miliar dll. Semua sumber daya kita terkuras, baik materi (dana) dan non materi (potensi konflik), untuk memilih pemimpin yang belum tentu juga kebaikannya untuk rakyat. Bayangkan kalau dana tersebut untuk biaya kesehatan rakyat miskin, membangun sekolah, perbaikan infrastruktur desa dll.

 

Ada contoh cara memilih pemimpin dengan cara Islam, yaitu dalam kisah tentang Muhammad Al-Fatih ketika masuk dan menaklukkan kota Konstantinopel atau Istambul. Pertempuran selesai dan reda, pada hari Rabu saat itu, setelah cukup beristirahat, Muhammad Al-Fatih mengumpulkan seluruh pasukannya di tanah lapang pada keesokan harinya.

 

Hari Kamis, Muhammad Al-Fatih mengumpulkan pasukannya hanya untuk memilih imam untuk sholat Jum’at, besok hari. Seluruh pasukan berkumpul di tanah lapang dan Muhammad Al-Fatih mulai mengajukan 3 pertanyaan.

 

Pertanyaan pertama : ”Barangsiapa sejak aqil baligh sampai hari ini, pernah meninggalkan sholat fardhu, meski sekali silahkan duduk!” Ketika pertanyaan pertama diajukan, jawabannya sungguh luar biasa, tak seorangpun dari pasukannya yang duduk. Artinya tak seorangpun dari pasukannya pernah meninggalkan sholat fardhu. Subhanallah betapa hebat kualitas pasukan Muhammad Al-Fatih ini.

 

Pertanyaan kedua : ”Barangsiapa sejak aqil baligh sampai hari ini, pernah meninggalkan sholat sunnah rawatib, meski sekali silahkan duduk!” Ketika pertanyaan pertama diajukan, setengah dari pasukannya duduk. Artinya secara jujur mereka mengakui bahwa setengah dari pasukan pernah meninggalkan sholat sunnah rawatib. Itupun sungguh luar biasa. Menjaga sholat sunnah rawatib, siapa yang pernah memikirkannya seserius itu.

 

Pertanyaan ketiga : ”Barangsiapa sejak aqil baligh sampai hari ini, pernah meninggalkan qiyamul lail, meski hanya semalam silahkan duduk!” Ketika pertanyaan ketiga diajukan, semua pasukan terduduk dan hanya menyisakan Muhammad Al-Fatih yang berdiri. Artinya dari semua yang hadir, hampir semuanya pernah meninggalkan qiyamul lail dan hanya Muhammad Al-Fatih sendiri yang tak pernah meninggalkannya.

 

Subhannallah, alangkah nikmatnya dipimpin oleh seorang pemimpin yang tak pernah meninggalkan sholat malam, serta betapa murahnya jika kita memiliki metode pemilihan langsung seperti ini? Wallahu’alam.

 

 

6 comments:

Anonymous said...

Pemimpin2 sekarang yang dicari cuma uang dan kedudukan!
Persetan dengan nasib wong cilik, makane ojo dipilih

GOLPUT WAE !!!!!

"politik tai kucinggg!"

ning yen nge'i duwit yo tomponen, kui rejeki mas dab, ning yo tetep ojo dipilih yooo....

Anonymous said...

POLiTIKUS BAJINGANNN, BANGSAT, ASU, TAI !!!!

D12KT said...

Mbok jangan mengumpat di website kita ini ya !!!
Sebaiknya jangan golput, pilihlah yang terbaik diantara yang buruk. Sebenarnya aku juga mau golput tapi nanti jika banyak yg golput terus yg kepilih yang jelek-jelek khan kita jadi ikut salah juga. Jadi memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban bukannya hak pilih, bener aja kalau MUI mengharamkan golput.

Endirafid said...

iya itu anonim koq commentnya extrim bangetts gitu tah...
mindset na yang bener dunk,jgn asal comment

NO SARA !!!

Anonymous said...

kata mas totok pilih lah pan kan yangg mengemban amanah
ha...ha...ha.9x

maaf agak kampanye dikit

Anonymous said...

kata mas totok pilih lah pan kan yangg mengemban amanah
ha...ha...ha.9x

maaf agak kampanye dikit